Orang-orang sering bilang, “tak ada kata terlambat”. Menurutku, kata “terlambat” itu ada. Di KBBI saja ada, dalam kehidupan sehari-hari realitas terlambat itu ada. Dalam memulai pun “terlambat” itu ada. Termasuk dalam bermimpi, “terlambat” itu ada. Aku, misalnya. Setelah lulus kuliah baru menyadari bahwa banyak hal yang seharusnya aku lakukan semasa kuliah. Bahkan seharusnya aku lakukan dari sejak aku SMA. Lebih bersosialisasi, mengikuti kegiatan non-akademik, mengembangkan diri, mengasah skill di lapangan, dan banyak hal lainnya. Kadang aku menyesal, “ah… kenapa baru sekarang aku sadar? Kenapa aku gak melakukannya dari dulu?” Apakah aku terlambat? Tentu, di dunia ini selalu ada batasan waktu. Mencari pekerjaan, contohnya. Ada batasan usia. Selalu. Maknanya apa? Begini, di usia sekarang, seharusnya aku sudah melakukan banyak hal, yang bisa aku masukkan ke dalam CV-ku. Namun nyatanya tidak. Kenapa? Karena aku “terlambat”. Aku tidak melakukannya sedari dulu, pada “waktunya”. ...