Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

Indonesia is My Country and Konstantinopel is My Family

Selama sekitar 3 minggu ini saya memiliki keluarga baru bernama “Konstantinopel.” Ya, keluarga yang saya miliki ketika mengikuti proses rekrutmen ODOP Batch 7. Meskipun saya termasuk anggota keluarga yang tidak terlalu aktif, tetapi saya tetap mengikuti pembahasan di dalam grup. Dan saya banyak mendapatkan inspirasi, hiburan, dan ilmu dari obrolan-obrolan yang ada di grup. Meskipun memang terkadang di saat-saat tertentu benar-benar tidak bisa memegang handphone dan obrolan sudah 3-4 digit, tidak semua pembicaraan bisa saya ikuti. Meskipun mungkin sebagian besar dari kami belum pernah bertatap muka secara langsung, tapi saya bisa merasakan kedekatan dan rasa kekeluargaan. Bukan teman lagi, tetapi sudah seperti saudara seperjuangan. Yang saling menyemangati, terutama dalam hal berjuang agar bisa terus bertahan dalam menulis, meskipun dalam sisi kehidupan yang lain juga antara satu anggota dengan anggota lainnya saling bersimpati. Mungkin begini lah rasanya berkumpul bersama or

Titik Tengah Pilihan

Ketika akan melakukan sesuatu, saya selalu membayangkan, bagaimana orang-orang akan bereaksi atau berkomentar terhadap apa yang saya lakukan. Beberapa memang terjadi. Beberapa hanya persepsi saya. Beberapa mungkin memang terjadi, tapi tak saya ketahui atau sadari. Dan itu, yang kadang, membuat saya berpikir berulang kali untuk mengeksekusi sesuatu. "Bagaimana orang lain memandang dan bereaksi terhadap yang saya lakukan?" Saya pikir, punya pemikiran demikian, tidak sepenuhnya salah, dan tidak juga sepenuhnya benar. Ini soal bagaimana kita menempatkannya. Ini hanya pendapat saya, ya. Silakan dikoreksi jika keliru. Sisi baik dari hal itu adalah, kita tidak gegabah, dan selalu memikirkan dampak yang lebih luas dari tindakan kita. Sebab, sedikit banyak, yang kita lakukan pasti akan berdampak kepada orang-orang di sekitar kita. Bukan hanya soal bagaimana nilai atau citra diri kita di mata orang lain. Tapi juga apakah kehadiran serta tindakan kita secara substansi memberi manfaa

Perspective

Gambar
Everybody is unique. Everybody has his or her own knowledges, their own experiences, their own way of thinking or feeling. And those things can influence how the people see the reality, and their understanding about it. As a human, sometimes we have limitation to understand the reality. Sometimes, we have certain perspective in seeing something. Depends on our knowledge, or experience, or even intuition. People usually have never ending debates on something because they see something just from their own perspective, and call it as the truth. They reveal the “true from their perspective” as “the truth” itself, while actually it’s not! It’s just true, JUST IF you see it from that perspective. NOT THE TRUTH ITSELF. The truth has other dimensions that we may not see. That’s why, it’s important to see things in many perspectives, to get more undestanding. And as I said before that as human, we may have limitation. It would be easier when we share perspectives with other people. Ah

Resensi Buku "Manajemen PIkiran dan Perasaan" Karya Ikhwan Sopa

“Hidup adalah tentang mengorganisasi pola pikir dan pola rasa, dan mengukur kemajuan keduanya menuju cita-cita.” Inilah yang tertulis di cover belakang buku “Manajemen Pikiran dan Perasaan” karya Ikhwan Sopa. Buku ini adalah salah satu buku yang menjadi teman saya ketika saya galau. Ecieee galau cenah . Saya pikir kalimat itu memang tepat menjadi intisari dari buku ini. Buku ini diawali dengan pembahasan mengenai hal yang paling mendasar dalam kehidupan manusia, yaitu tujuan, cita-cita. Sebab cita-cita adalah arah. Cita-cita yang menuntun manusia ke mana ia akan melangkah dan untuk apa ia menggunakan segala yang ia miliki. Termasuk, bagaimana mengatur pola pikir dan pola rasa untuk bisa mencapai cita-cita hidupnya. Oleh karena itu, pembahasan-pembahasan berikutnya adalah tentang bagaiman seharusnya kita menempatkan dan mengatur pikiran dan perasaan dalam perjalanan mencapai tujuan hidup. Namun menurut saya yang menarik dari apa yang disampaikan oleh Ikhwan Sopa ini adalah

Blessing in Disguise

Gambar
Om Ari Lasso ini memang salah satu inspirator terbesar dalam hidup saya. Bahkan ketika saya bingung ingin menulis apa, beliau, secara tidak langsung, memberikan saya inspirasi. Hehehehe. Matur suwun yo Om Legend. "In school, you're given the lesson and then the test. In life, you're given the test and then the lesson." Mungkin sudah menjadi pernyataan klasik, "dibalik segala yang terjadi pasti ada hikmahnya." Dulu, saat pemikiran saya masih bocah , masih belum berkembang, saya menganggap kalimat itu hanyalah penghiburan saja. Itu hanya cara orang dewasa menutup mulut saya agar tak mengeluh atas kondisi buruk yang saya alami. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, seiring dengan berbagai macam kejadian yang datang ke dalam hidup saya, saya sangat menyadari apa maksud dari "semua ada hikmahnya." Saya menyadari bahwa dunia selalu memiliki dua sisi. Positif dan negatif. Kelebihan dan kekurangan. Gelap dan terang. Baik dan buruk. Suka dan duka. Te