Hujan

Hujan memang tak hanya menyisakan genangan, tapi juga kenangan. Banyak hal yang terjadi saat hujan. Menyapa dua makhluk bumi yang bejibaku dengan hidup yang penuh perjuangan.


Hujan yang membuatmu menyapaku hari itu. Hanya dengan satu kalimat tanyamu, kita akhirnya saling menemukan. Menemukan jawaban atas pertanyaan bersama siapakah masa depan ingin kita habiskan.


Hujan pula yang seringkali menemani kita mengelilingi kota, dengan motor tuamu. Yang membuatku merasa nyaman duduk di atasnya. Jauh lebih nyaman dibandingkan motor ratusan juta sekalipun. 


Hangatnya perasaan berada di sampingmu mengalahkan dinginnya udara Kota Bandung. Meski kita hanya menghabiskan waktu untuk bertukar cerita dan tawa. Sesekali bahkan bertukar kecewa juga duka.


Tak perlu makanan mewah, hanya Indomie telor yang dimasak seadanya.  Ditemani anime atau drama Korea Hujan kembali memberikan romansa di hari minggu kita.


Bahagia tak selalu harus rumit. Tak harus mewah. Tak harus mahal. Justru seringkali bahagia datang dari hal-hal sederhana yang aku lakukan bersamamu, ditemani hujan yang sering hadir dalam cerita kita.

Komentar

  1. Aku suka hujan, suka suasananya, suka dinginnya, suka airnya, dan suka kenangannya:)

    BalasHapus
  2. Memaknai hujan memang seperti tidak ada habisnya, penuh dengan berbagai rasa yang berhamburan

    BalasHapus
  3. Me too bagiku hujan bukan sekedar rintik air tapi lebih kepada pesan alam

    BalasHapus
  4. Kok baca ini jadi keingat Dilan sih TT.
    Btw, memang hujan itu pembangkit kenangan terampuh.

    BalasHapus
  5. Aku bisa membayangan semua adegan yang tergambar dalam puisi itu, sederhana namun sarat makna apalagi bagian nonton drakor 😍

    BalasHapus
  6. Hujan ini emamg seringnya bikin melow..

    -purnama indah-

    BalasHapus
  7. Setujuu, bahagia bisa datang dari hal-hal sederhana, hehe

    BalasHapus
  8. Senandika yang indah di sore yang rintik ini

    BalasHapus
  9. Kemarin sempat mau menulis tentang hujan. But, triggernya kurang kuat. Baca ini, jadi tersadar apapun bisa dituliskan. Perihal perasaan tentu tak ada batasan.

    Suka sama tulisan-tulisan Kakak~

    BalasHapus
  10. Hujam.. selalu menyisakan kenang

    BalasHapus
  11. Hangatnya perasaan berada di sampingmu mengalahkan dinginnya udara Kota Bandung. Meski kita hanya menghabiskan waktu untuk bertukar cerita dan tawa. Sesekali bahkan bertukar kecewa juga duka.

    kenangan di Bandung..duh so sweet...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

I'm (Not) A Teacher

Resensi Buku "Manajemen PIkiran dan Perasaan" Karya Ikhwan Sopa