Allah Selalu Memberi yang Terbaik

 

Sudah jam setengah 9 malam dan aku masih belum mendapatkan ide mau menulis apa. Oke, ini hanya intermezzo aja. Siasat agar bisa nambah paragraf, hehehehe. Aku mau cerita aja deh. Semoga ada hikmah yang bisa diambil ya.

Jadi, hari Sabtu si doi pengen ditemenin buat beli HP. HP-nya tuh harus Xiaomi Poco X3 NFC (bukan iklan ya, tapi emang biar kebayang gimana susahnya nyari HP ini hahaha). Dan dia gak mau beli online. Padahal itu barusan banget rilis jadi bakalan jarang banget masuk ke toko offline.

Kami meluncur ke BEC (Bandung Electronic Center) sekitar jam 4 sore dan sampai di sana jam setengah 6 sore. Dari sekian banyak toko yang dikunjungi, termasuk Mi Store, akhirnya kami menemukan satu toko yang punya stock terakhir. Hanya tinggal satu lagi. Harganya 3,6 juta. 500 ribu lebih mahal dari harga flash sale pertama. Ya akhirnya doi memutuskan untuk membeli, karena tidak ada pilihan lain.

Namun sialnya, kartu ATM-nya tiba-tiba dalam status disable. Dalam status tersebut, kartu ATM tidak bisa digunakan untuk transaksi apapun. Dan kami gak bawa uang cash sebanyak itu. Akhirnya dia menghubungi adiknya untuk meminjam uang.

Namun lama tidak ada respon dari adiknya karena adiknya juga sedang sibuk. Kami menunggu hingga jam 8 malam sambil sholat, makan dan berbincang soal banyak hal. Karena sudah malam, kami memutuskan untuk pulang.

Namun di perjalanan pulang, adiknya kemudian mengabari kalau dia sudah transfer ke rekeningku. Akhirnya kami mencari Atm kembali lagi ke BEC. Sayangnya, sudah keburu tutup! Akhirnya kita mencari di mana lagi ada Mi Store. Ternyata ada di Ciwalk, dan masih bukan sampai jam 10 malam. Dan kami pun langsung gas ke sana.

Beneran, ternyata masih buka! Kami masuk, tapi kami tidak melihat fisiknya. “Perasaanku ga enak nih,” katanya. Dan benar saja, ketika kami menanyakan kepada penjaga tokonya, ternyata Poco X3-nya sudah ludes.

“Gimana dong?” tanyaku

“Ya sudah besok aja kita ke BEC lagi. Siapa tahu belum ada yang ngambil,” dia bilang.

Esoknya kami kembali lagi ke BEC. Pagi-pagi sekali, kami sampai 15 menit sebelum mall dibuka. Kami langsung menuju toko yang kemarin kami datangi. Sayangnya, stock terakhir tersebut juga ternyata sudah menjadi rezeki orang lain.

Aku bilang untuk menunggu flash sale berikutnya saja, 4 hari lagi. Namun saat itu memang urgent, dia sedang tidak punya HP. Akhirnya dia menyerah dan mau mencari secara online. Dapatlah di sebuah marketplace. Harganya pun sama jika di total adalah 3,6 juta. Namun dia masih tampak ragu.

“Ini aman gak ya? Kalau hari ini order emang bisa dikirim hari ini? Kan ini hari Minggu. Senin bisa nyampe gak ya? Kerjaan aku kacau gak ada HP,” keluhnya.

Aku menanyakan kepada seller di marketplace apa memang hari Minggu ada pengiriman. Dan ternyata ada, jadi kalau pake paket yang sehari sampai, hari Senin HP sudah bisa datang. Dia pun mau untuk beli di marketplace. Karena kami memegang uang cash (sebab Sabtu malam uang yang ditransfer dari adiknya sudah kuambil semua), akhirnya kami melakukan pembayaran di minimarket.

Nah, datang lagi masalah. Untuk pembayaran di atas satu juta, harus menggunakan finger print. Namun di tempat kami akan membayar, alatnya tidak tersedia. Akhirnya kami harus mencari minimarket yang lain.

Dalam jarak yang dekat dari sana kami tidak menemukan minimarket lagi. Karena sudah pukul 1 siang dan kami belum sholat, kami mampir sebentar ke masjid untuk menunaikan shalat Dzuhur. Selesai sholat, dia bilang, “coba deh kita cari di OLX, siapa tahu ada. Kan kalau di OLX bisa COD-an.”

Kemudian kami mencari di OLX, dan menemukannya. Ternyata itu adalah toko di BEC. Harganya 3,7 juta. Sebelum kembali, kami menghubungi dulu pihak tokonya untuk memastikan ketersediaannya. Dari pihak toko mengatakan masih ada 2 unit lagi. Akhirnya kami yang kembali lagi ke BEC.

Tapi… baru aja sampai di BEC kemudian pegawai lain dari toko tersebut mengonfirmasi bahwa HP itu sudah sold out. Kami makan sebentar sambil melihat-lihat lagi di OLX. Akhirnya menemukan lagi, dari orang, maksudnya yang memasang iklannya personal, bukan toko. Dan harganya hanya 3,3 juta. Dan itu masih baru.

Alhamdulillah, sellernya fast respons. Kami janjian untuk COD yang tempatnya sekitar 30 menit dari BEC. Tidak ada kendala lagi, dan akhirnya doi dapet yang dia mau setelah perjuangan muter-muter Bandung.

Sebenarnya ada tempat lain yang gak diceritakan sih, tapi intinya kami mondar-mandir di sekitar Bandung hanya demi mendapat si Xiaomi Poco X3 NFC ini. Ditambah hari itu dari siang sudah hujan deras sekali. Hingga kami pulang pun sang hujan tetap mengiringi perjalanan kami. Namun perjuangan kami pun akhirnya membuahkan hasil.

Ketika di perjalanan pulang, doi nyeletuk, “Emang Allah mah Maha Baik ya. Dari kemarin kita nyari-nyari HP ini ada aja masalahnya. Ternyata Allah tuh mau ngasih aku yang terbaik. HP yang aku pengen, dengan harga yang lebih murah. Makanya dari tadi mau bayar yang online itu juga aku ragu. Ternyata, Allah mau mempertemukan kita sama Aa tadi.”

“Bener banget, mungkin kata Allah tuh ‘tunggu dulu, Aku cariin yang paling baik buat kamu. Sabar dulu’,” sahutku.

“Iya, da kayaknya segala aspek dalam hidup kita juga gitu ya. Makanya jangan banyak protes kalo ada harapan yang belum atau enggak terwujud tuh. Siapa tahu Allah mau ngasih kita yang lebih baik,” katanya sambil tersenyum. Senyum yang sangat menenangkan. Seperti biasanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untitled #4

Apakah Ada Kata Terlambat?

Kendali