Resensi Buku "Manajemen PIkiran dan Perasaan" Karya Ikhwan Sopa



“Hidup adalah tentang mengorganisasi pola pikir dan pola rasa, dan mengukur kemajuan keduanya menuju cita-cita.” Inilah yang tertulis di cover belakang buku “Manajemen Pikiran dan Perasaan” karya Ikhwan Sopa. Buku ini adalah salah satu buku yang menjadi teman saya ketika saya galau. Ecieee galau cenah. Saya pikir kalimat itu memang tepat menjadi intisari dari buku ini.

Buku ini diawali dengan pembahasan mengenai hal yang paling mendasar dalam kehidupan manusia, yaitu tujuan, cita-cita. Sebab cita-cita adalah arah. Cita-cita yang menuntun manusia ke mana ia akan melangkah dan untuk apa ia menggunakan segala yang ia miliki. Termasuk, bagaimana mengatur pola pikir dan pola rasa untuk bisa mencapai cita-cita hidupnya. Oleh karena itu, pembahasan-pembahasan berikutnya adalah tentang bagaiman seharusnya kita menempatkan dan mengatur pikiran dan perasaan dalam perjalanan mencapai tujuan hidup.

Namun menurut saya yang menarik dari apa yang disampaikan oleh Ikhwan Sopa ini adalah bahwa cita-cita itu bukan hanya cita-cita pribadi, melainkan juga ada cita-cita organisasi. Sebab dalam sepanjang hidup kita, kita tidak mungkin terlepas dari organisasi, bukan soal formal atau informal, melainkan secara substantif. Ada sebuah kalimat yang bisa ditemukan di halaman 33, “Kita semua bisa bermimpi sendirian, mencapainya tidak.” Benar, kan? Bahkan hanya untuk bertahan hidup kita harus bersinergi dengan manusia lainnya. Sebab kita ini manusia, yang memiliki kelebihan dan kelemahan. Yang tidak sempurna, dan hanya bisa sempurna jika disempurnakan oleh manusia lainnya.

Ingin tahu apa saja yang dibahas dalam buku ini? Baiklah, di sini saya beri bocoran hanya sub-sub judulnya saja, ya. Baiklah, ini dia sub-sub judulnya:
1.       Mau Kemana? Mau apa?
2.       Cita-cita Pribadi dan Cita-Cita Organisasi.
3.       Tentang Pola Pikir.
4.       Fisik Mengejar, Pikiran Menarik.
5.       Hanya Ada Dua isi Kepala Kita.
6.       Definisi Bahagia.
7.       Kemampuan Memilih dan Kekuatan Pilihan.
8.       Manusia Paling Berpengaruh di Muka Bumi.
9.       Cara Aman Mengendalikan Kehidupan.
10.   Tidak Ada Stabilitas tanpa Fleksibilitas.
11.   Memaknai Masalah, Konflik, Keterbatasan, Kelemahan dan Ancaman.
12.   Kita yang Ideal Bukan Kita Saat Ini.
13.   Sebab Perubahan adalah Perasaan.
14.   Ilusi Zona Nyaman.
15.   Memahami Risiko.
16.   Memaknai Kesempurnaan.
17.   Bagaimana Jika.
18.   Mengapa Tindakan Dibutuhkan.
19.   Segala Sesuatu Diciptakan Dua Kali.
20.   Segala Sesuatu Telah Diciptakan.
21.   Kita Sudah Sukses Detik Ini Juga.
22.   Sukseskan Dulu Sesuatu di Luar Diri Kita.
23.   Kita Adalah Para Juara.
24.   Kita Selalu Siap Tempur.
25.   Jika Kita Butuh Maka Kita Mampu.
26.   Sesuatu yang Paling Menular Sedunia.
27.   Sabar, Syukur dan Menerima adalah Stamina
28.   Hidup adalah Belajar.
29.   Tak Ada yang Salah, yang Ada Pelajaran.
30.   Tak Ada Gagal, yang Ada Umpan Balik.
31.   Memuliakan dan Menghormati Waktu.
32.   Kredibilitas.
33.   Nilai dan Keterlibatan.
34.   Percaya Kepada Orang Lain.
35.   Kepemimpinan.
Selain ketiga puluh lima pembahasan tersebut, penulis juga memberikan bonus, “Latihan Manajemen Pikiran dan Perasaan.”

Saat membuka covernya pertama kali, kita akan menemukan sebuah deretan kalimat, “Kami mengerti Anda hanya membutuhkan buku bermutu, dengan ulasan yang hebat dan menghebatkan. Sekarang… bersyukurlah Anda telah mendapatkannya.” Dan saya sepakat dengan statement tersebut. Yang saya bisa katakan, yang saya sukai dari buku ini adalah pembahasannya sangat filosofis, tapi dikemas dalam bahasa yang megalir dan mudah untuk dicerna. Hal itu membuat saya betah untuk terus menyelami satu per satu pembahasan dalam buku tersebut. Dan semua yang disampaikan oleh penulis dalam buku ini banyak membuka pandangan saya mengenai makna cita-cita. Memberikan saya berbagai sudut pandang yang berarti dalam mengatur dan menggunakan pikiran serta perasaan kita.

Hanya saja, ini adalah buku yang cukup lama. Yang saya miliki ini adalah cetakan tahun 2011. Oleh karena itu, contoh-contoh fenomena yang diangkat di buku ini adalah kejadian-kejadian yang terjadi sekitar atau sebelum tahun tersebut. Sebenarnya contoh-contoh atau fenomena yang digunakan relevan dengan pembahasan, hanya saja bagi saya pribadi akan lebih menyenangkan jika mengangkat fenomena-fenomena yang aktual. Tapi sebenarnya kelemahan ini menurut saya bisa menjadi sebuah kelebihan juga, untuk menguji seberapa paham saya terhadap maksud yang disampaikan penulis. Sebab jika kita memahami prinsip yang disampaikan oleh penulis, mencari contoh fenomena bukanlah sesuatu yang suli, bukan?

Nah, jadi, bagaimana? Tertarik untuk membaca buku “Manajemen Pikiran dan Perasaan” karya Ikhwan Sopa ini? Atau ingin menjadikannya teman yang bisa memberikan banyak sudut pandang dan petuah untuk menjalani kehidupan, seperti yang sudah saya lakukan selama ini? Saya hanya bisa berkata, “kalian tidak akan rugi membeli dan membaca buku ini.”

Komentar

  1. Alurnya asoyy lah..
    Ga kayag punya saya 😂

    BalasHapus
  2. Cita cita saya, masuk surga, *cita cita semua orang kayaknya kalau yang ini ya..🌹🌹

    BalasHapus
  3. Wah..berat juga ya kalau hubungannya sama organisasi, tapi emang bener bahwa setiap kita harus punya cita-cita dan butuh orang lain untuk mencapainya

    BalasHapus
  4. Haseeekk. Lengkaaaap MasyaAllah

    BalasHapus
  5. Terkadang, tanpa orang lain apalah diri kita. Kayaknya menarik ini bukunya

    BalasHapus
  6. Per bab nya juga dalem2 dr sub bab nya aj, apalagi isinya pasti mengugah energi diri

    BalasHapus
  7. Dari daftar subjudul aja udah menarik ni.. 😁

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untitled #4

Apakah Ada Kata Terlambat?

Kendali