Kamu Pun Cukup

Aku masih ingat kali pertama kita bertemu. Meski kita baru saja berkenalan, tapi kamu sudah menarik perhatianku. Dengan segala hal yang kamu tahu tentang yang aku suka. Yang juga menjadi kesukaanmu.

Kita berbincang tentang banyak hal. Mulai dari hal sederhana, hingga hal yang rumit dan membuat pusing kepala. Mulai dari permukaan, hingga palung sebuah persoalan. Mulai dari aksidensi hingga esensi.

Kamu adalah sosok yang bisa membuatku nyaman membicarakan banyak hal. Kita punya satu kesamaan dalam pemikiran. Kita juga satu selera soal humor. Receh, tentu saja, hahaha.

Kamu bisa berperan sebagai kakak yang mengingatkanku ketika aku salah. Kamu juga seperti sahabatku yang selalu menemaniku saat aku butuh. Kamu juga orang yang membuatku merasa dicintai.

Kamu memang jauh dari kata romantis.  Banyaknya juga lebih asik dengan Mobile Legends-mu itu. Seringnya tenggelam dalam laptop dan desain-desainmu. Namun saat aku butuh, kamu selalu ada.

Aku masih ingat, saat aku mengerjakan skripsiku yang tak kunjung selesai itu. Aku tak sengaja menumpahkan minuman bersoda ke laptopku hingga ia mati. Dan bodohnya, aku tak punya cadangan file-nya. Esoknya kamu langsung datang. Memperbaiki laptopku dan aku bisa melanjutkan skripsiku. Hingga saat wisuda, semuanya berjalan lancar.

Kamu selalu mendukung apapun yang aku lakukan. Kamu membantuku untuk terus bangkit saat aku jatuh. Kamu tak pernah bersikap kasar. Tak pernah sekalipun membentakku.

Kamu memang tidak sempurna, tentu saja. Layaknya aku pun masih banyak kekurangan. Namun kamu membuatku berpikir, tak ada lagi yang ingin aku cari.

Kamu pun sudah cukup.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untitled #4

Apakah Ada Kata Terlambat?

Kendali