The Untold

Ternyata, aku yang pengecut

Bahkan hanya untuk sekadar melihat, mataku ciut

Tak berani menatap

Bahkan jika hanya sekejap


Rasa maluku sungguh terlalu

Bahkan rasa bersalahku lebih dari itu

Ratusan hari berlalu dan tetap begitu rasaku

Tak bergeming walau sedikit pun


Banyak yang ingin kusampaikan padamu

Namun keberanianku tak lebih dari layar gawai 6  inchiku

Menyapamu seperti biasa

Yang tak bisa kulakukan di dunia nyata


Dan pada akhirnya, semua rangkaian kata itu tersimpan disini

Semua pikir, do'a, cemas, kecewa dan rasa bersalah

Dialah saksi bisu yang kuajak bicara

Di setiap aku ingin menemuimu

Dia mungkin tak mendengar

Mungkin tak memahami

Tentu dia tak akan membalas

Namun setidaknya, dialah yang bisa kuraih

Di setiap waktu, tanpa harus membuatmu terganggu


Sampai kapan kita begini?

Aku rindu bercengkerama sambil menikmati kopi

Menatap senja selagi bercerita

Berbagi tawa hingga air mata

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hujan

I'm (Not) A Teacher

Resensi Buku "Manajemen PIkiran dan Perasaan" Karya Ikhwan Sopa