Membedah Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen “Jabat Tangan Lima Puluh Juta”
Terdapat 9 unsur yang membangun sebuah cerpen. Kesembilan unsur tersebut diklasifikasikan menjadi jenis unsur, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Hari ini sebagai tugas wajib ODOP 8, aku akan membahas unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik dari cerpen “Jabat Tangan Lima Puluh Juta” karya Nio Zaharani, anggota ODOP batch 7 (https://www.ngodop.com/2020/06/jabat-tangan-lima-puluh-juta.html).
Sejak SD sepertinya kita sudah mengenal unsur-unsur apa saja yang ada di dalam sebuah cerpen. Untuk membedah cerpen ini, aku mengambil referensi teorinya dari saintif.com ya. Dalam artikel “Unsur Ekstrinsik dan Intrinsik Cerpen (Lengkap) + Contoh Soal” yang ditulis oleh Muhammad Mirza di website saintif.com, unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen adalah sebagai berikut:
A. Unsur Intrinsik
1. Tema
2. Tokoh dan penokohan
3. Alur
4. Setting atau latar
5. Sudut pandang
6. Gaya bahasa
7. Amanat
B. Unsur Ekstrinsik
1. Latar belakang masyarakat
2. Latar belakang penulis
3. Nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen
Analisis Unsur Intrinsik Cerpen “Jabat Tangan Lima Puluh Juta”
1. Tema
Tema adalah ide atau gagasan yang melatar belakangi suatu cerpen. Tema bisa disebut juga sebagai ruh atau nyawa dari sebuah cerpen.
Adapun tema yang diangkat dalam cerpen ini adalah mengenai sifat manusia yang tamak hingga tak peduli pada penderitaan orang lain. Namun kenyataannya semua harta yang dimilikinya tak selalu bisa membeli kebahagiaan. Sekalipun bergelimang harta, tapi ujungnya juga akan bosan dan merasa hampa.
2. Tokoh dan penokohan
Tokoh adalah pelaku atau orang yang terlibat dalam cerita dan penokohan adalah gambaran watak atau sifat dalam sebuah cerpen. Tokoh sendiri terdapat 4 jenis, yaitu:
a. Protagonis, yaitu tokoh yang menjadi pemeran utama yang memiliki sifat baik
b. Antagonis, yaitu toho yang menjadi pemeran utama yang menjadi lawan protagonis
c. Tritagonis, tokoh yang menjadi penengah antara protagonis dan antagonis
d. Figuran, yaitu pemeran pendukung untuk memberikan tambahan warna dalam cerita
Dalam cerita ini ada beberapa tokoh,yaitu:
a. Erka yang merupakan tokoh protagonis
b. Wanita cantik dan kaya yang merupakan antagonis
c. Dariyah dan Agam sebagai figuran.
Dalam cerpen ini tidak ada tokoh tritagonis, konflik diselesaikan oleh tokoh protagonis dan antagonis.
3. Alur
Alur adalah rangkaian cerita atau kronologis. Alur sendiri terdapat dua jenis yaitu alur maju dan alur mundur. Dalam cerpen ini penulis menggunakan alur mundur. Penulis mengangkat konflik terlebih dahulu di awal cerita kemudian diikuti dengan sebab konflik tersebut muncul.
4. Setting atau latar
Setting atau latar ini meliputi waktu, suasanda dan tempat terjadinya cerita. Terdapat dua bagian dalam cerpen ini, yaitu ketika tokoh utama bermimpi dan ketika ia bangung. Bagian tokoh utama bermimpi ia mengambil tempat di gang sempit di antara bangunan pertokoan. Sedangkan ketika ia terbangun, mengambil tempat di bangku taman. Pada cerita di dalam mimpi, suasana digambarkan mencekam dan kacau sebab terjadi pertengkaran. Sedangkan ketika sang tokoh utama terbangun, suasana digambarkan menenangkan dan indah.
5. Sudut pandang
Sudut pandang adalah cara pandang atau bagaimana penulis menempatkan diri dalam cerita. Dalam cerpen ini penulis menggunakan sudut pandang orang yang berada di luar cerita.
6. Gaya bahasa
Gaya bahasa yang dimaksud adalah kekhasan penulis dalam menyampaikan tulisannya. Gaya bahasa penulis dalam cerita kebanyakan menggunakan kalimat-kalimat yang maknanya tersirat. Jika membacanya hanya berdasarkan teksnya saja mungkin ini seperti hanya sebuah dongeng saja, namun jika dipahami dengan lebih dalam, cerita ini memiliki makna yang dalam.
7. Amanat
Amanat adalah pesan moral atau pelajaran yang bisa diambil dari cerpen. Pesan moral yang bisa diambil dari cerita ini adalah jangan sampai keserakahan membuat kita melupakan sisi kemanusiaan dan menjadi monster seperti wanita kaya yang digambarkan dalam cerita.
Analisis Unsur Ekstrinsik
1. Latar belakang masyarakat
Latar belakang masyarakat yang dimaksud adalah kondisi masyarakat yang melatar belakangi penulis untuk membuat cerpen tersebut. Dalam cerpen ini aku tidak bisa menanyakan langsung kepada penulis kondisi seperti apa yang melatar belakanginya untuk menulis. Namun, jika dilihat dari cerita yang dibangunnya, ada sebuah kondisi masyarakat yang kehilangan rasa kemanusiaannya disebabkan keserakahannya. Orang yang sudah bergelimang harta tapi masih saja menindas orang yang lemah, merampas harta orang-orang yang sudah miskin dan menimbun harta-harta itu untuk dirinya sendiri. Bahkan penderitaan orang miskin itulah hiburan bagi mereka.
Hal itu mirip dengan kondisi masyarakat yang materialis dan individualis. Sebuah masyarakat yang mengagungkan materi dan tidak peduli dengan orang lain. Yang penting dirinya sendiri sejahtera, bahkan jika harus membuat orang lain menderita itu tidak masalah, asalkan dia senang.
2. Latar belakang penulis
Latar belakang penulis adalah faktor yang ada dalam diri penulis sehingga mendorong penulis dalam membuat cerpen. Namun sayang, aku tidak mengenal penulisnya sehingga pada aspek ini tidak dapat menganalisisnya.
3. Nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen
Nilai yang terkandung dalam cerpen meliputi nilai agama, sosial, moral dan budaya. Dalam cerpen ini ada nilai sosial mengenai masyarakat yang materialis dan individualis namun dilawan oleh tokoh utama yang memiliki nilai altruis.
Referensi teori unsur intrinsik dan ekstrinsik: https://saintif.com/unsur-ekstrinsik/
Untuk unsur ekstrinsik, tldak di usahakan mencari informasi tentang penulisnya kak?
BalasHapusUdah mepet deadline hehehe
HapusWah..
BalasHapusLengkap banget pembahasan kakak..
Sangat lengkaaaapppp dan akhirnya aku baca dong cerpennya..hehheheheh
BalasHapusKeren ya Kak cerpennya hehehe.
HapusLengkap reviewnyaaa...Mau baca cerpennya ah hehehe
BalasHapuscerpennya keren, ulasannya juga kereeennn
BalasHapusMantap. Selamat kak telah menyelesaikan tugas challenge 6 nya.
BalasHapusSukses selalu:)