Waktu Terus Melaju

Pernahkah kalian merasa ingin sehari saja menghentikan waktu? Hanya ingin diam dan keluar dari segala kenyataan yang menyakitkan. Tak ingin bertemu dengan hari-hari yang hanya menambahkan luka di dalam jiwa.


Atau pernahkah ingin sekali cepat-cepat bertemu dengan hari tertentu? Begitu tidak sabar, begitu antusias, begitu menanti bahkan hingga tidak bisa tidur. Tidak fokus mengerjakan hal lain karena pikiran hanya tertuju pada hari itu.


Dalam kehidupan, suka dan duka itu berdampingan. Tangis dan tawa datang silih berganti. Bahagia dan derita tak abadi. Ada kalanya kita merasa sangat hidup, dan menikmatinya. Tapi ada pula waktunya diri kita begitu tersayat oleh kenyataan yang menyakitkan.


Memang kita sebagai manusia memiliki sebuah fitrah untuk ingin merasa senang. Selalu mengejar kebahagiaan. Tak ada satupun orang yang ingin menderita. Sekalipun mungkin seseorang terlihat malah memilih menderita. Bisa jadi kita melihatnya sebagai penderitaan, baginya itu adalah bahagianya.


Tapi bukan dunia namanya jika semuanya serba ideal. Bukan hidup namanya jika tak ada ujian. Dunia berputar, hari berganti. Kita tak bisa memilih salah satu sisi saja. Semuanya harus dijalani. Sebab pada akhirnya, setiap hari akan tetap datang, baik dinanti maupun ingin dihindari. 


Laju waktu yang terus berjalan ke depan, adalah salah satu bagian kehidupan yang tak bisa manusia kendalikan.  Kehendak manusia bekerja hanya pada sebatas bagaimana menyikapi detik demi detik dalam kehidupan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hujan

I'm (Not) A Teacher

Resensi Buku "Manajemen PIkiran dan Perasaan" Karya Ikhwan Sopa