Tentang Kita
Kau dan aku adalah dua orang yang pernah diterpa kerasnya badai kehidupan. Kita hampir saja patah oleh kerasnya hidup yang harus kita jalani. Namun badai-badai dalam hidup kita berhasil kita taklukkan. Sehingga kita keluar dari badai menjadi manusia-manusia yang lebih tangguh.
Kita sama-sama pernah merasakan pahitnya pengkhianatan. Kita pernah menjadi orang yang penuh ketulusan. Sayangnya, kita bertemu dengan orang-orang yang salah. Orang-orang yang tak pantas mendapatkan ketulusan cinta yang kita miliki. Lalu Tuhan mempertemukan kita untuk saling menyembuhkan. Untuk membuktikan ketulusan bukanlah omong kosong, jika bertemu dengan orang yang tepat.
Terkadang, kita juga hanya dua orang receh yang tertawa oleh hal-hal sederhana. Kita juga hanya dua orang yang hobi basket dan suka Kuroko no Basuke. Meskipun aku suka Akashi dan kau fans berat Aomine. Kita hanyalah dua orang yang suka musik dan suka ngejam iseng. Kau dengan Real Drum-mu dan aku dengan gitar butut serta suaraku yang pas-pasan, tentu saja.
Setahun lalu, kau bilang ingin bersamaku. Aku bilang bahwa aku bukan perempuan yang rupawan. Aku tak bisa memanjakan matamu saat kau melihatku. Namun kau bilang bahwa bukan cantik yang kau cari dari seorang wanita.
Setahun lalu, kau bilang maukah aku bersamamu yang tak bergelimang materi? Kau bilang bahwa kau tak bisa memanjakanku dengan kehidupan yang mewah. Namun aku bilang, bahwa bukan harta yang aku harapkan dari seorang lelaki.
Tak mudah untuk bertahan pada awalnya. Aku dengan segala keraguan dan trauma masa laluku. Kamu dengan perjuanganmu untuk bangkit dari keterpurukan. Namun cinta yang menguatkan kita untuk bertahan. Komitmen yang menjaga kita dari godaan. Masa lalu yang mengajarkan kita untuk menghargai setiap momen yang kita miliki.
Kita bukanlah pasangan yang romantis. Setiap minggu kita hanya bertemu di rumahku. Berbincang soal kehidupan. Mulai dari hal yang paling sederhana hingga yang paling rumit. Kau dengan teh manis hangat kesukaanmu dan aku dengan kopi latte favoritku. Kita menonton anime atau drama korea yang awalnya kamu olok-olok itu. Hal-hal sederhana, tapi itu adalah kebahagiaan yang tak ternilai bagiku.
Hey, pernahkah aku mengatakan ini kepadamu? Hadirmu adalah salah satu anugerah-Nya yang sangat aku syukuri. Terima kasih atas kesabaranmu menghadapi segala sifat burukku. Terima kasih atas kesediaanmu menerima bagaimana adanya aku. Terima kasih telah bertahan hingga hari ini. Dan maafkan aku yang terlalu gengsi untuk mengatakan semua ini secara langsung kepadamu.
Komentar
Posting Komentar