Pokoknya Nulis!

Hari ini saya sebenarnya bingung mau nulis apa, hehehe. Masih awal-awal, masih pemanasan, saya menulis yang ringan-ringan saja, ya? Saya mau curhat aja deh. Hihihi.

 

Jujur saja, ketika melihat tulisan karya orang lain, apapun bentuknya, saya merasa kagum. Saya merasa mereka keren. Apalagi teman-teman squad blog di ODOP batch 8 ini. Sudah pro semua dibandingkan saya yang noob  ini, hahaha. Kadang ingin ngikutin gaya menulis mereka. Gaya bercerita, diksi-diksi, majas-majas yang digunakan. Kayaknya tuh enak aja gitu buat dibaca. Dibandingkan tulisan-tulisan saya yang masih banyak kurangnya di sana-sini. Hehehehe. (Ini kok banya haha-hihi-hehe-nya ya?)

 

Tapi kemudian saya berpikir, saya tidak akan bisa sama persis seperti mereka. Tulisan saya tetap tulisan saya. Menyerap ilmu tentang menulisnya mungkin bisa. Mirip-mirip mungkin saja. Tapi, saya tetap saya. Dan saya pikir, memang begitu seharusnya. Bukankah setiap orang punya gaya sendiri dalam menulis?

 

Menulis adalah salah satu cara saya mengungkapkan diri saya. Apa yang ada di dalam kepala dan hati saya. Manusia seperti apakah saya. Jadi, ya saya menulis apa adanya saya. Sekeluarnya dari diri saya. Apapun yang saya ingin tuliskan.

 

Persoalan nanti ada yang suka dan tidak, belum menjadi fokus saya. Yang penting adalah saya paham dengan apa yang saya tulis. Dan memang itulah saya. Baik secara isi maupun bagaimana cara menyampaikannya. Bukankah pula setiap tulisan punya pembacanya sendiri-sendiri?

 

I don't write for people because I don't know about them. What they like and dislike. I write for myself. Because I know it helps me. But I share what I write for may be we are on the same vibes.

 

Saya juga pasti ingin tulisan saya bermanfaat untuk orang lain. Sejauh ini saya mendapatkan pesan dari beberapa orang dari jejaring sosial tempat saya membagikan tulisan-tulisan saya. Dengan redaksi yang berbeda-beda, tapi dengan inti yang sama kira-kira mereka senang membaca tulisan-tulisan saya, sebab dua hal: apa yang saya tulis mewakili apa yang mereka rasakan dan mereka juga mendapatkan motivasi dari beberapa tulisan saya.

 

Memang tidak banyak yang berbicara secara langsung kepada saya. Bahkan jika dilihat dari insight-nya, saya yakin engagement-nya kecil. Tapi pesan-pesan itu cukup memberikan saya motivasi untuk menulis. Meskipun saya kadang berpikir bahwa tulisan-tulisan sederhana saya adalah sesuatu yang remeh. Tapi, ketika melihat pesan-pesan itu saya merasa bahwa apa yang saya lakukan ternyata bisa lebih berarti dari yang saya bayangkan.

 

Hmmm, intinya, teruslah menulis! Entah tulisannya kita rasa jelek sekalipun. Manusia adalah makhluk pembelajar. Saya yakin menulis adalah kemampuan yang bisa ditingkatkan. Semoga perlahan-lahan semakin banyak orang-orang yang mendapatkan manfaat dari tulisan kita. Maka semoga kata-kata yang kita rangkai bisa menjadi tambahan rangkaian jembatan menuju surga. Aamiin.

Komentar

  1. Kita punya kesamaan kak, kebanyakan yang suka itu karena tulisan kita mewakili perasaan mereka dan ada sisi motivasinya.

    Kurang lebih, apa yang kakak rasakan hampir sama dengan Ulfah saat ikut ODOP batch 7. Bedanya, kakak tetap punya semangat juang dan kepercayaan diri.

    Semangat ya, Kak.

    Seorang ahli berawal dari pemula dengan jam terbang tinggi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ternyata sama-sama peserta batch 7 yaaa. Saya juga :)
      Iya, semangat ya! Semoga kita bisa bertahan sampai akhir kali ini.

      Hapus
  2. Betul banget, nih. Sekarang yang penting 'teruslah menulis!" Dulu, yang lain mengikuti haha.

    BalasHapus
  3. A

    Ah, tulisanku juga masih acak-acakan. Tapi ya PD aj.😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah rendah hati sekali mas :)
      Tapi bener sih, PD aja ya :D

      Hapus
  4. Ah, tulisan mmba Vera lebih mengalir tuh daripada tulisan saya

    BalasHapus
  5. Tetap semangat ya kak. Harus lulus ya!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hujan

I'm (Not) A Teacher

Resensi Buku "Manajemen PIkiran dan Perasaan" Karya Ikhwan Sopa