Buku dan Musik
Musik dan Buku
Hanya dua hal yang saya cari ketika saya butuh untuk menenangkan diri: musik dan buku. Entah buku bacaan, maupun buku tulis. Sebab terkadang saya butuh untuk membaca, tapi kadang juga yang saya perlukan adalah menulis. Membaca untuk mendapatkan "wejangan" atau hanya barisan kalimat penyemangat. Sedangkan menulis untuk menumpahkan pikiran dan perasaan, mengurai beban.
Selain buku, teman yang tak kalah berjasa bagi saya di saat sulit adalah lagu. Lagu dengan lirik dan suasana yang pas. Deretan lirik itu seperti berbicara, "mari aku temani saat ini." Mendengarkan lagu yang pas di saat sulit, bisa meringankan kepala dan mengurangi sesaknya dada. Setidaknya, itu yang saya rasakan.
Beberapa hari ini, saya menemukan kenyataan yang sangat pahit. Begitu pahit hingga saya tak tahu apa yang saya rasakan. Dan pada akhirnya, tetap musik yang membantu saya untuk merasa lebih baik.
Saya pun membuka buku harian saya. Membaca beberapa tulisan yang pernah saya buat. Beberapa tulisan itu kemudian mengingatkan saya atas pemikiran-pemikiran yang saya miliki. Prinsip-prinsip hidup. Mindset. Pemaknaan-pemaknaan akan berbagai realitas. Yang pada akhirnya membuat saya ikhlas menerima kenyataan.
Buku dan musik bagi saya adalah sahabat terbaik saya. Dua hal yang bisa membuat saya bertahan di saat-saat sulit, saat saya terjatuh. Begitulah salah satu cara saya bertahan hidup selama ini. Salah satu upaya agar tak membuat jiwa mati sebelum mati.
Hanya dua hal yang saya cari ketika saya butuh untuk menenangkan diri: musik dan buku. Entah buku bacaan, maupun buku tulis. Sebab terkadang saya butuh untuk membaca, tapi kadang juga yang saya perlukan adalah menulis. Membaca untuk mendapatkan "wejangan" atau hanya barisan kalimat penyemangat. Sedangkan menulis untuk menumpahkan pikiran dan perasaan, mengurai beban.
Selain buku, teman yang tak kalah berjasa bagi saya di saat sulit adalah lagu. Lagu dengan lirik dan suasana yang pas. Deretan lirik itu seperti berbicara, "mari aku temani saat ini." Mendengarkan lagu yang pas di saat sulit, bisa meringankan kepala dan mengurangi sesaknya dada. Setidaknya, itu yang saya rasakan.
Beberapa hari ini, saya menemukan kenyataan yang sangat pahit. Begitu pahit hingga saya tak tahu apa yang saya rasakan. Dan pada akhirnya, tetap musik yang membantu saya untuk merasa lebih baik.
Saya pun membuka buku harian saya. Membaca beberapa tulisan yang pernah saya buat. Beberapa tulisan itu kemudian mengingatkan saya atas pemikiran-pemikiran yang saya miliki. Prinsip-prinsip hidup. Mindset. Pemaknaan-pemaknaan akan berbagai realitas. Yang pada akhirnya membuat saya ikhlas menerima kenyataan.
Buku dan musik bagi saya adalah sahabat terbaik saya. Dua hal yang bisa membuat saya bertahan di saat-saat sulit, saat saya terjatuh. Begitulah salah satu cara saya bertahan hidup selama ini. Salah satu upaya agar tak membuat jiwa mati sebelum mati.
Komentar
Posting Komentar